Ketua Golkar Tabanan Sementera Dipegang Wijaya
Jumat, 24 Juni 2016
Baliberkarya
Baliberkarya.com-Tabanan. Agar tidak terjadi kevakuman kepemi- mpinan pascadeadlock saat Musyawarah Daerah (Musda) DPDII Partai Golkar Tabanan pada Selasa (21/6/2016), DPD I Partai Golkar Bali langsung mengambil alih sementara kepengurusan.
Keputusan untuk mengambilalih sementara DPD II Partai Golkar Tabanan itu disampaikan Wakil Ketua DPD I Partai Golkar Bali, I Gusti Putu Wijaya kepada wartawan, saat dikonfirmasi sebelum membuka Musda DPD II Partai Golkar Denpasar di Sanur, Kamis (23/6/2016).
Politisi senior asal Tabanan itu mengatakan selain menghindari kevakuman partai pasca demis- ionernya ketua DPD II Golkar Tabanan I Nyoman Wirya, ini juga upaya meredam dan mengkoordinasikan persoalan di Golkar Tabanan. "Sebenarnya lebih tepat tidak deadlock, akan tetapi sengaja kami skor karena kondisinya tidak memungkinkan dan panas," jelas Wijaya mengklarifikasi.
Mantan Ketua Harian DPD I Partai Golkar Bali ini menambahkan, untuk menyelesaikan persoalan Musda Golkar Tabanan, selaku pimpinan sidang akan membawa masalah itu ke DPD I Golkar Bali. "Kami akan rapatkan di DPD I terlebih dahulu. Mungkin paling cepat setelah Musda Golkar Buleleng akhir bulan ini atau selepas Lebaran," terangnya.
Menghangatnya Musda Golkar Tabanan bukan hanya adanya beda dukungan, namun juga persoalan laporan pertanggungjawaban menjadi pemicu. "Banyak versi. Untuk itu kami akan rapatkan dulu dan duduk bersama. Intinya kami ingin kondusif dan konflik di Tabanan juga masih sesuai koridor," tegasnya.
Sementara disinggung soal adanya pembatalan nama Sukaja sebagai calon ketua, Wijaya masih enggan menjelaskan detail. "Intinya kami akan bahas dulu di DPD. Apalagi kepengurusan juga sudah demisioner, sehingga untuk sementara DPD I yang kebetulam saya sebagai pimpinan sidang akan ambil alih sementara sama ada keputusan baru," paparnya.
Selain itu Wijaya menjelaskan, meskipun sempat menghangat dan terjadi deadlock, ia menjamin bahwa DPD II Golkar Tabanan akan kondusif dan tidak akan terjadi perpecahan maupun dualisme kepemimpinan. Termasuk untuk mekanisme, pihaknya juga menjamin tidak akan ada perubahan.(bb)