Rekonstruksi Terungkap, Begini 5 Pria Bercadar Ini Habisi Anggota Ormas di Gianyar
Kamis, 09 Juni 2016
Baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com - Gianyar. Kasus kekerasan dan pengeroyokan yang menewaskan anggota ormas Laskar Bali yakni Dewa Gede Atiawan (30) atau yang akrab dipanggil Dewa Satria di Banjar Dentiyis, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar pada Jumat sore lalu oleh beberapa orang yang tidak dikenal dengan memakai cadar atau penutup muka sambil membawa senjata tajam (sajam) akhirnya direkonstruksi oleh pihak kepolisian.
Rekonstruksi pembunuhan keji yang mengundang keprihatinan warga Bali itu akhirnya Kamis (9/6/2016) dilakukan Polres Gianyar bersama Polsek Sukawati dan dibantu oleh Brimob Polda Bali.
Dalam rekonstruksi yang dipimpin langsung oleh Kapolres Gianyar, AKBP Waluyah, Sik ini diketahui jika korban, Dewa Gede Artawan dihabisi oleh lima orang pelaku bercadar di Gang Kabetan, Banjar Dentiyis, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Gianyar.
Pada adegan pertama, tampak kelima orang pelaku berinisial masing-masing yaitu I Kadek J (22) asal Abiansemal, Badung, I Gede NSA (23) asal Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Tabanan, I Wayan BA (24) asal Denpasar), I Made EA (30) asal Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Badung, dan I Made PM (32) asal Desa Peguyangan, Kecamatan Denpasar Utara mengendarai mobil Ertiga serempetan dengan korban yang mengendarai sepeda motor datang dari arah yang sama.
Adegan kedua, akibat serempetan ini, motor korban lalu oleng sehingga banting ke kiri dan jatuh. Motor korban melintas di badan jalan. Kemudian pada adegan ketiga, korban pun bangun dan mendahului mobil pelaku. Nah, pada adegan keempat ini, tampak korban menghadang mobil pelaku dan berhenti di depan mobil pelaku kemudian turun dari atas motor menghampiri pelaku.
Pelaku yang tidak terima kemudian langsung keluar dari mobil dan menghampiri korban sambil membawa sebilah pedang. Pada adegan kelima inilah para pelaku melakukan aksi kejar kejaran dengan korban. Pelaku pertama sebagai eksekutor adalah I Gede Nyoman Sukartayasa mengejar pelaku sambil membawa pedang. Melihat pelaku keluar dari mobil dengan membawa pedang, korban akhirnya lari tungganglanggang melewati trotoar dan masuk ke dalam gang.
Melihat korban kabur melarikan diri, pelaku I Gede Nyoman Sukartayasa akhirnya mengejar korban hingga ke dalam gang. Sementara, seorang pelaku lain yang diketahui I Wayan Buda Artama akhirnya ikut turun dari dalam mobil dan sambil membawa pedang ikut mengejar pelaku ke dalam gang. Korban yang lari kebirit-birit akhinya berhasil dikejar pelaku di dalam gang. Akhirnya didalam gang ini para pelaku membacoki korban hingga tewas bersimbah darah di TKP.
Usai menghabisi nyawa korban tampak para pelaku kembali lari keluar dari dalam gang dan masuk ke dalam mobil lalu ngacir meninggalkan TKP. Namun sayang, pada adegan selanjutkan mulai dari adegan kelima keatas tidak diketahui apa yang terjadi di dalam gang lantaran awak media dilarang masuk meliput dan hanya beberapa polisi saja yang dizinkan masuk.
Kapolres Gianyar, AKBP Waluyah menyatakan bahwa jika di dalam gang, kedua pelaku yang berperan sebagai eksekutor memperagakan beberapa adegan yang menghabisi nyawa korban.
"Ada 14 adegan, dimulai dengan penyerempetan sampai dengan korban meninggal dunia. Adegan kdelapan, kesembilan, dan kesepuluh pelaku menghabisi nyawa korban," ucap AKBP Waluyah.
Dalam rekonstruksi pembunuhan yang menggemparkan warga Bali ini melibatkan ratusan petugas gabungan yang terdiri dari Polres Gianyar, Polsek Sukawati, dan Polda Bali. Usai memperagakan adegan peristiwa berdarah itu, dengan pengawalan ketat kelima pelaku langsung dibawa kembali ke Polres Gianyar. (BB)