Bali Mandara Jilid II Diharapkan Berperan Konstruktif bagi Rakyat
Rabu, 01 Juni 2016
Beritabali.com/ist
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Denpasar. Sepertinya halnya program Bali Mandara Jilid I, Program Bali Mandara jilid 2 diharapkan dapat memberikan perbaikan yang bersifat konstrukit bagi masarakat Bali. Hal itu disampaikan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Bali Putu Astawa, dalam acara coffee morning dengan tema “Memperkuat Visi dan Misi Bali Mandara Jilid”, di Kantor Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Bali, Denpasar, Selasa (31/5/2016).
Astawa juga menyampaikan sejak diluncurkan pada dari tahun 2008, program Bali Mandara telah berhasil menurunkan angka kemiskinan di Provinsi Bali dari 6,17% (2008) turun menjadi 5.25% (2015).
Menurutnya, penurunan angka kemiskinan ini terjadi karena beberapa program pemngentasan kemiskinan yang telah dikucurkan, seperti program Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri) merupakan salah satu program yang digagas bertujuan membangkitkan sektor pertanian, program ini juga erat kaitannya dengan upaya mewujudkan Bali sebagai pulau organik.
Dalam pelaksanaannya, program ini mengintegrasikan kegiatan pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan dalam satu kawasan pengelolaan secara terpadu dengan kelengkapan unit pengolah kompos, pengolah pakan serta instalasi bio urine dan biogas.
Secara umum, program Simantri bertujuan untuk mendukung perkembangan diversifikasi usaha pertanian secara terpadu dan berwawasan agribisnis.
Di samping itu, juga terdapat program Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbangsadu) juga menjadi fokus gebrakan peemrintah, di mana program ini menyasar pada desa-desa dengan tingkat kemiskinan di atas 35%. Di Bali terdapat 82 desa dengan kondisi seperti tersebut, dengan kucuran bantuan sebesar Rp. 1 milyar 20 juta.
Program tersebut diarahkan untuk penyaluran kredit serta pengembangan modal BUMDes, sehingga masyarakat diharapkan mampu mengembangkan perekonomiannya secara lebih mandiri. Hal tersebut, juga sesuai dengan visi program pembangunan dari pemerintah pusat, yaitu membangun Indonesia dari pinggiran atau dari desa.
Selanjutnya Astawa juga menyampaikan bahwa perjalanan program Bali Mandara, berdampak terhadap penurunan tingkat pengagungguran yang ada di Bali yaitu pada tahun 2008 tingkat pengangguran mencapai 3,31% dan pada tahun 2015 turun menjadi 1,99% dimana jumlah tersebut berhasil mengantarkan Bali menempati posisi pertama Provinsi yang tingkat penganggurannya terendah di Indonesia.
Untuk mempertahankan dan secara berkala mengurangi angka tersebut, Pemerintah Provinsi Bali menerapkan berbagai upaya seperti penyelenggaraan job fair setiap tahun, menyediakan lapangan pekerjaan serta membangkitkan gairah pertumbuhan ekonomi di Bali.
“Setiap 1% pertumbuhan ekonomi dapat menciptakan lapangan pekerjaan 11-15%”, ujarnya.
Di samping juga pemerintah terus berusaha untuk membangun jiwa wirausaha generasi muda di Bali untuk mencinpatakn lapangan pekerjaan.
Dalam hal meningkatkan akses masyarakat di bidang pelayanan kesehatan masyarakat, Pemprov melalui Jaminan Kesehatan Masyarakat Bali Mandara (JKBM) berupaya memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ber KTP Bali namun tidak memiliki jaminan untuk memperoleh pelayanan kesehatan.
Meski diakuinya semenjak terbitnya peraturan baru dari Pemerintah Pusat yang menginstruksikan untuk mengintegrasikan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) kedalam Jaminan Kesehatan Nasional di tahun 2017, membuat Pemprov tengah mencari jalan keluar karena antusiasme masyarakat saat ini masih lebih memilih memanfaatkan JKBM. Selain itu, juga sedang dilakukan pembangunan Rumah Sakit Mata Bali Mandara serta Rumah Sakit Internaisonal Bali Mandara.
Di samping sejumlah program tersebut, dalam gebrakan Bali Mandara Jilid II ini pemerintah juga berupaya untuk meningkatkan akses transportasi masyarakat Bali antar Kabupaten/Kota, guna memberikan pemerataan pembangunan. Salah satu rencana pembangunan tersebut adalah pembangunan bandara Bali Utara, pembangunan akses jalan singkat (Shortcut) di beberapa titik yang ada di Bali Timur, Bali Barat serta Bali Utara, pembangunan jalan lingkar di Nusa Penida serta lainnya.
Ia berharap dengan berbagai program pembangunan yang ada dalam Bali Mandara Jilid II tersebut dapat berjalan dengan lancar, dan secara berkelanjutan membawa perubahan pembangunan kearah yang lebih baik bagi kesejahteraan masyarakat Bali.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Ombudsman RI Perwakilan Provisni Bali Umar Ibnu Alkhatah mengungkapkan apresiasi terhadap program pembangunan holistik yang telah dijalankan oleh Pemprov Bali tersebut. Kedepanya, ia berharap program tersebut dapat berjalan dengan baik dan secara nyata dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap masyarakat.
Menurutnya, sampai saat ini program pembangunan yang digagas oleh Pemprov Bali telah memberikan pengaruh yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat, namun masih terdapat beberapa bidang yang harus diberi perhatian seperti peningkatan infrastruktur jalan di Bali, persoalan kemacetan, peningkatan akses kesehatan serta pembangunan ekonomi yang lebih memberikan pengaruh kepada masyarakat.
Acara tersebut, juga dihadiri oleh Kepala Badan Penanaman Modal dan Perijinan Pemerintah Provinsi Bali serta beberapa pimpinan redaksi media cetak maupun media elektronik yang ada di Bali. (bb)