Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Ini Sejumlah Fakta dan Mitos Seputar Bipolar Disorder

Jumat, 27 Mei 2016

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

istimewa

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Nasional. Kehidupan seseorang memang selalu berputar, kadang di atas kadang juga di bawah. Bagi orang-orang yang sehat secara mental, hal ini merupakan tantangan yang memang sudah selayaknya dihadapi.
 
Stres sudah pasti, tapi mereka dapat mengatasinya dengan baik. Namun bagi mereka yang memiliki gangguan bipolar, lembah dan puncak kehidupan yang demikian dapat membuatnya sangat menderita. Bipolar disorder pada akhirnya membahayakan kehidupan karir dan kehidupan sosial pengidapnya.
 
Merujuk pada helpguide.org, bipolar disorder menyebabkan perubahan pada mood, energi, cara berpikir, dan kebiasaan seseorang secara jungkir balikantara kondisi mania dan depresi. Berbeda dari pergantian mood yang kadang baik kadang jelek, bipolar disorder berlangsung selama berhari-hari, bulan, atau tahun. Perubahan juga terjadi secara intensif hingga mengganggu kemampuan beberapa fungsi dalam tubuh.
 
Penyebab bipolar disorder belum sepenuhnya diketahui, tapi seringnya gangguan tersebut muncul sebagai penyakit keturunan. Gejala perubahan sikap yang jungkir balik tersebut biasanya mulai ditemui pada usia remaja atau awal dewasa.
 
Tanda dan gejala bispolar disorder memang sangat halus dan membingungkan, sehingga seringkali tidak memunculkan kecurigaan orang-orang di sekitarnya. Bagaimanapun, melalui dukungan dan perawatan yang baik seseorang dapat sembuh dari gangguan mental ini.
 
Berikut ini beberapa mitos dan fakta yang sering kita dengar tentang bipolar disorder.
 
 
1. Mitos: Pengidap bipolar disorder tidak dapat sembuh dan hidup normal.
 
Fakta: Banyak penderita bipolar disorder memiliki karir yang cemerlang, keluarga yang bahagia, dan hubungan sosial yang baik. Hidup dengan bipolar disorder adalah sebuah tantangan yang mau tidak mau harus diimbangi dengan pengobatan, gaya hidup sehat, dan adanya dukungan orang-orang sekitar. Dengan demikian, si penderita dapat mengelola dengan baik saat gejalanya muncul.
 
 
2. Mitos: Penderita gangguan bipolar selalu berganti-ganti antara mania dan depresi.
 
Fakta: Beberapa penderitanya bergantian seimbang antara kondisi mania dan depresi, tapi beberapa lainnya lebih sering merasa depresi dibandingkan kondisi mania. Pada saat kondisi mania, gejalanya juga terkadang begitu halus sampai-sampai sulit disadari.
 
 
3. Mitos: Bipolar disorder hanya berdampak pada mood penderitanya.
 
Fakta: Gangguan ini juga berdampak pada tingkat energi, memori, konsentrasi, pola tidur, persepsi, selera makan, dan kepercayaan diri. Lebih dari itu, gangguan bipolar juga berdampak pada rasa kesepian dan masalah kesehatan seperti diabetes, penyakit jantung, migren, dan tekanan darah tinggi.
 
 
4. Mitos: Selain melakukan pengobatan, tidak ada lagi yang bisa dilakukan untuk mengatasi gejalanya.
 
Fakta: Pengobatan secara medis adalah langkah utama untuk menyembuhkan gangguan bipolar. Namun, terapi dan tekad untuk sembuh penderitanya juga memiliki peran yang sangat penting. 
 
Seorang penderita gangguan ini dapat membantu dirinya sendiri dalam mengatasi gejala-gejalanya dengan berolahraga dan makan teratur, tidur cukup, memantau mood, mengelola stres yang datang, dan menghadirkan orang-orang yang mendukung di sekelilingnya. (BB/Inilah).
 


Berita Terkini