Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

4 Efek Samping Scanning Selama Kehamilan

Rabu, 25 Mei 2016

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

istimewa

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com. Nasional-Apakah Anda tahu bahwa ultrasound pertama kali digunakan pada 1955 untuk memindai manusia oleh dokter kandungan dari Skotlandia, bernama Ian Donald. 
 
Sebelumnya, mesin ultrasound digunakan untuk mendeteksi kelemahan dalam logam. Ia digunakan untuk mendeteksi tumor abdomen pertama. Namun, kemudian itu digunakan pada wanita hamil juga.
 
Sekarang, scan ultrasound telah menjadi bagian penting dari kehamilan, yang digunakan untuk mengetahui pertumbuhan janin. Hal ini sangat umum bagi seorang wanita hamil untuk berkali kali melakukan scan selama 36 minggu kehamilannya.
 
USG adalah scan yang mengirimkan gelombang suara frekuensi tinggi, gelombang frekuensi tinggi ini terpental jaringan , menciptakan gambar .
 
Mengutip laman Boldsky.com, gelombang ini bisa berbahaya, karena dapat meningkatkan suhu dan tekanan pada jaringan lokal. Sebelum menyetujui untuk scan, ibu harus hati-hati mempertimbangkan efek samping yang berpotensi menyebabkan kerusakan untuk pertumbuhan janin dalam rahimnya. Mari kita lihat 4 efek samping dari pemindaian selama kehamilan.
 
1. Memanaskan jaringan tubuh
Setiap USG selama kehamilan dapat menyebabkan jaringan dan tulang di sekitarnya memanas, menimbulkan gangguan sel sehingga menyebabkan pendarahan dan efek negatif pada perkembangan janin.
 
2. Dapat menyebabkan disleksia
Bayi yang terkena scan dalam rahim ibu lebih mungkin berisiko mengalami masalah berbicara dan belajar, seperti disleksia dibandingkan bayi yang tidak terkena scan.
 
3. Meningkatkan kemungkinan keguguran
Hal ini terbukti bahwa pemindaian ultrasound di ibu hamil dapat meningkatkan kemungkinan keguguran, persalinan prematur dan bahkan kasus kematian bayi.
 
4. Berat badan bayi rendah
Penelitian telah menunjukkan bahwa bayi yang lebih terkena scan ultrasound lebih mungkin untuk menderita berat badan lahir rendah, kondisi lahir kecil, atau kerusakan telinga bagian dalam. (BB/Inilah).


Berita Terkini