Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Untuk Bertahan Hidup, Polisi Ini Rela Nyambi Jadi Pemulung

Sabtu, 21 Mei 2016

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Google/images

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com. Nasional, Bripka Seladi anggota Polisi Resort Malang Kota, yang bertugas sebagai penguji Surat Izin Mengemudi (SIM) A di Satlantas Polres Malang Kota ini dikenal sebagai sosok polisi yang sangat sederhana.

Bagaimana tidak, sepulang bertugas menggunakan pakaian Korps polisi, ia segera bergegas berganti baju dan berangkat memilah rongsokan. Dengan sepeda Ontel kesayangan, Seladi setiap hari berangkat bertugas. 

Sepulang dari bertugas Seladi lantas berganti menggunakan kaos oblong yang disampirkan dibelakang, celana pendek, topi terbalik kebelakang, dan karung putih. Tempat untuk botol bekas yang ia cari dari memilah-milah sampah.

Seladi mencari botol bekas yang masih bisa dijual untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, disamping pekerjaannya sebagai polisi. Bripka Seladi mengaku pekerjaan sampingan ini ia lakukan sejak tahun 2006 silam.

Awalnya, ia hanya memanfaatkan sampah di sekitaran Polres Malang Kota, dan berpindah ke Stasiun Kota Baru, pekerjaan sampingan ini dilakukan diluar jam bertugas sebagai polisi.

"Ya memang saya punya pekerjaan sampingan ya diluar pekerjaan polisi. Tentu tidak saya campur adukan, saat bertugas saya sebagai polisi, diluar tugas saya mempunyai pekerjaan sampingan," ujar pria kelahiran Desa Sumbermanggis Jogomulyan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, itu Sabtu (21/5/2016).

Di sebuah rumah kosong tak jauh dari Kantor SIM Seladi mengerjakan pekerjaan sampinganya, tumpukan sampah dalam kantong-kantong plastik hitam sudah menantinya. Tanpa cagung ia segera bergegas memilih dan memilah sampah yang masih bisa dijual, seperti botol plastik bekas, kertas, dan kemasan makanan.

"Karena ini halal. saya mencari yang tidak merugikan orang lain. Sampah itu dibuang saya pilah-pilah dan saya jual untuk tambahan menghidupi keluarga saya, dan allhamdulilah. Kalau orang melihat sampah biasa, saya melihatnya sebagai rezeki yang luar biasa," tandas Ayah tiga anak itu. (BB/Beritajatim)


Berita Terkini