Lomba Pakaian Adat ke Pura, Sosialisasikan Cara Berbusana yang Baik dan Benar
Selasa, 03 Mei 2016
baliberkarya
Baliberkarya.com- Masih dalam rangkaian kegiatan HUT Puputan Klungkung ke-108 dan HUT Kota Semarapura ke-24, Pemkab Klungkung menggelar lomba Pakaian Adat ke Pura di Panggung Terbuka Monumen Klungkung, Minggu (1/5/2016).
Di samping untuk memeriahkan HUT ini, lomba ini juga dilaksanakan sebagai bentuk keprihatinan atas fenomena yang terjadi belakangan ini tentang cara berpakaian remaja putri yang kurang baik dalam menggunakan busana adat ke pura serta untuk melestarikan adat istiadat kebudayaan di Bali.
Turrut hadir menyaksikan lomba ini Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta didampingi Nyonya Ayu Suwirta , Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta dan Nyonya Sri Kasta, Sekretaris Daerah Kabupaten Klungkung Wayan Gede Putu Winastra, seluruh SKPD dan seluruh Lurah serta Perbekel se-Kabupaten Klungkung.
Lomba pakaian adat ke pura, yang baru pertama kali diselenggarakan di kabupaten Klungkung ini, diikuti peserta 59 orang yang berasal dari remaja usia 15 – 18 tahun yang merupakan perwakilan dari seluruh kelurahan serta desa yang ada di kabupaten Klungkung. Para peserta akan dinilai oleh tiga orang juri yang memiliki kemampuan yang sesuai dalam hal menilai sesuai dengan jenis perlombaan. Adapun ketiga juri tersebut antara lain Ida Ayu Purwaningsih (salon Agung), Drs I Dewa Alit Suputra dan I Wayan Agus Mulyawan.
Kriteria perlombaan yang dipakai yakni, keserasian, kerapian dan penampilan, serta peserta diharuskan menggunakan kain produksi kabupaten Klungkung seperti Cepuk, Rangrang, Tenun Manduang, dan lain-lain.. Pada perlombaan kali ini dipilih 20 orang yang berpenampilan terbaik, harapan 1 – 3, serta juara 1 – 3 yang akan diumumkan langsung setelah perlombaan usai.
Dalam sambutannya Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menyatakan sangat mengapresiasi adanya perlombaan berbusana ke Pura yang pertama kali diikuti oleh seluruh kelurahandan desa di kabupaten Klungkung dan perlombaan ini memiliki tujuan dalam rangka mensosialisasikan ke masyarakat cara berpakaian adat ke Pura yang benarserta memperkenalkan kain produksi kabupaten Klungkung.
“Pakaian adat ke Pura yang baik belum tentu benar, jika penilaian berasal dari sudut pandang pemakai,” ujar Bupati.(bb)