Pasca Viral, 8 Siswa Calon Student Visa ke Australia Sepakat Damai, BG Academy Berjanji Kembalikan Dana Peserta yang Mundur
Senin, 07 April 2025

Foto: Pertemuan bersama perwakilan peserta dan orang tua bersama pihak Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Brightly Global (BG) Academy dengan kesepakatan damai pada Senin (7/4/2025) yang mempertegas kesepakatan yang sebelumnya dicapai dalam pertemuan di Kampus BG Academy, Kapal, Mengwi, Badung, pada Sabtu (5/4/2025).
Baliberkarya.com-Denpasar. Setelah sempat viral dan santer diberitakan sejumlah media, Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Brightly Global (BG) Academy akhirnya menyatakan siap bertanggung jawab atas pengembalian dana 8 peserta pelatihan Batch 3 yang memilih mundur dari program studi sambil bekerja paruh waktu di Negeri Kangguru, Australia.
Manajemen BG Academy menyatakan memahami keputusan peserta yang memilih mundur dan berkomitmen menyelesaikan proses pengembalian dana sesuai perjanjian yang telah disepakati. Kejadian ini diharapkan menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk lebih cermat dalam proses komunikasi dan perekrutan peserta program pendidikan luar negeri.
Perjanjian damai dalam pertemuan bersama perwakilan peserta dan orang tua pada Senin (7/4/2025) ini sekaligus mempertegas kesepakatan yang sebelumnya dicapai dalam pertemuan di Kampus BG Academy, Kapal, Mengwi, Badung, pada Sabtu (5/4/2025). Kesepakatan pengembalian dana juga telah dituangkan dalam surat perjanjian resmi yang ditandatangani kedua belah pihak yang sebelumnya berseteru.
Adapun 8 siswa pelatihan Batch 3 di LPK Brightly Global Academy (BG Academy) yang meminta pengembalian dananya yaitu I Wayan Duta Kirana Lamben (21) asal Sanur, I Gusti Ayu Mitha Pradnyani (23) asal Klungkung, I Dewa Nyoman Agung Ratmadi Putra (24) asal Klungkung, Putu Adi Darma Putra (24) asal Denpasar), Ni Putu Dessya Ariyanti (29) asal Denpasar), Putu Sunartayasa (31) asal Singaraja), Ni Kadek Ayu Priska Dewi (21), dan I Putu Andika Sultan Gatan Arifin (21) asal Kerobokan.
Salah satu siswa selaku peserta pelatihan Batch 3 di BG Academy, I Wayan Duta Kirana Lamben (21) menyatakan dirinya bersama tujuh peserta lainnya memutuskan mundur setelah mengetahui bahwa tidak ada jaminan pasti mendapatkan visa.
“Sebelumnya kami kurang mendapat informasi yang jelas dan setelah duduk bersama kami akhirnya menyelesaikan masalah ini dengan baik dan dama. Pihak BG Academy telah menunjukkan itikad baik dengan menjamin pengembalian dana kami pada akhir April 2025,” kata Duta didampingi Gusti Ayu Mitha.
Baik Duta maupun Gek Mitha sapaan akrab Gusti Ayu Mitha serta 5 peserta pelatihan Batch 3 lainnya berharap Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Brightly Global (BG) Academy bisa Satya wacana atau menepati janjinya untuk mengembalikan dana pelatihan sesuai perjanjian damai yang telah disepakati.
"Jika nanti pihak BG Academy ingkar janji tidak mengembalikan dana kami pada akhir April nanti, maka kami akan menempuh jalur lain atau upaya hukum," tegas 8 peserta Batch 3 di BG Academy yang diamini orang tuang mereka saat mendampingi kesempatan damai tersebut.
Sementara, orang tua siswa peserta pelatihan Batch 3 yang hadir dalam pertemuan dalam kesepakatan damai yakni Wayan Sudina I Gusti Ngurah Suprabu mengapresiasi kesediaan BG Academy untuk berdialog dan melakukan kesepakatan damai.
“Kami menghargai komitmen mereka (BG Academy, red) tetapi jika hingga akhir April belum ada pengembalian dana, kami akan menempuh langkah lain,” tegasnya.
Dalam kesempatan ini, CEO BG Academy, Tjok Tuty Ismayanthi, menyampaikan persoalan ini berawal dari kesalahan komunikasi terkait kepastian visa. Menurut Tjok Tuty, mantan Direktur Hospitality BG Academy, Nengah Kurniawan yang telah mengundurkan diri pada 26 Maret 202 tidak menyampaikan informasi secara lengkap sehingga menimbulkan miskomunikasi antar peserta pelatihan maupun orang tua siswa.
“Dalam SOP kami jelas disebutkan bahwa visa Australia tidak dijamin 100 persen granted (lolos, red). Kami menyadari ada miskomunikasi, untuk itu kami meminta maaf kepada para siswa maupun orang tua siswa,” ucap Tjok Tuty.
Tjok Tuty yang didampingi Direktur Operasional Medical BG Academy Dewa Putra, dan Manajer Akademik BG Academy Dewa Yadnya menjelaskan dari total 15 peserta Batch 3, 7 siswa pelatihan lainnya tetap melanjutkan proses pengajuan visa secara mandiri.
“Mereka memahami prosedur yang berlaku dan telah mendapatkan persetujuan orang tua,” jelas Tjok Tuty mengakhiri.(BB).
Berita Terkini
Berita Terkini


Berita Terpopuler



