Bincang Prabowo dengan Mangku Pastika Sebut Desa Adat dan Kepala Desa Tak Boleh Politik Praktis
Senin, 04 November 2024

Foto: Mantan Gubernur Bali dua periode Dr. Made Mangku Pastika,M.M.
Baliberkarya.com-Denpasar. Pro-kontra jadi tidaknya bandara di Buleleng ditanggapi serius Mantan Gubernur Bali dua periode Dr. Made Mangku Pastika,M.M. Mantan Kapolda Bali ini sangat yakin pembangunan Bandara Bali Utara -North Bali International Airport akan terwujud apalagi dirinya bertemu dan mendengar langsung apa yang disampaikan Presiden Prabowo.
“Beliau (Prabowo -red) bilang bangun airport, kalau sudah bilang gitu saya yakin pasti jadi. 99 persen jadi itu,” ucap Mangku Pastika saat bertemu media di Renon Denpasar, Senin (4/11/2024).
Presiden Prabowo Subianto saat berkunjung ke Bali, Minggu (3/11) di Bendega Renon menegaskan akan membangun Bandara Bali Utara di Buleleng. Ketum Gerindra itu bahkan mengatakan sudah komitmennya ingin membangun North Bali International Airport untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bali.
Pernyataan yang disampaikan sahabatnya yakni Prabowo itu tentu membuat Mangku Pastika sangat optimis. “Saya sangat mengenal komitmen beliau yang sangat kuat. Beliau juga seorang patriotik, cinta bangsa, cinta negara. Itulah sebabnya beliau masuk AKABRI, padahal sebagai anak seorang Menteri Perdagangan, beliau bisa saja memilih jalan lain. Tapi Prabowo selalu ingin mengabdi,” ungkap Komjen Pol (Purn) Mangku Pastika.
Baca juga:
Presiden Prabowo Bersama Mangku Pastika Serta Sejumlah Tokoh di Bali Makan Siang di Bendega Renon
Mangku Pastika pun menceritakan kedekatannya dengan Prabowo dimana beberapa waktu sebelumnya ketika Ketum Gerindra ini sempat datang ke Sekar Tunjung Center (STC) di Gatsu Timur Denpasar yang kini juga sebagai Rumah Kemenangan Rakyat. “Beliau sebelumnya sempat datang ke STC,” kenang Jenderal (Purn) Polisi Bintang Tiga ini.
Menurut Mangku Pastika, kunjungan silaturahmi Prabowo selain akan memperkuat hubungan dengan tokoh-tokoh Bali di antaranya Ketua DPD Gerindra Bali Made Muliawan Arya (De Gadjah) yang juga Cagub Bali dan Putu Agus Suradnyana (PAS), Anggota DPD RI Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra selaku tuan rumah, Calon Bupati yang diusung dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) serta tokoh Bali lainnya. Kunjungan itu juga diyakini kedekatan Prabowo dengan Bali akan memberi banyak manfaat bagi pembangunan dan kemajuan Bali ke depannya.
Terkait dugaan adanya kooptasi terhadap desa adat jelang Pilkada ini, Mangku Pastika yang menjabat Gubernur 2008-2018 mengatakan kalau hal itu sampai terjadi dan terbukti jelas akan membawa resiko bagi pihak yang terlibat. Apalagi kalau ada penggunaan anggaran yang notabena merupakan uang negara.
Saat berbincang dengan presiden Prabowo Subianto, Mangku Pastika mengaku kaget mendengar pertanyaan dari Presiden Prabowo terkait adanya kooptasi terhadap desa adat oleh mantan penguasa sebelumnya untuk mengarahkan pilihan politik melalui kepala desa disertai dengan iming-iming kompensasi bantuan.
"Saya tidak tahu beliau mendapatkan informasi intelijen terkait hal itu darimana?, namun Presiden Prabowo mengatakan bahwa kalau memang demikian adanya maka tentunya hal ini membuat Iklim yang tidak sehat dan cenderung merusak tatanan demokrasi," tutur Mangku Pastika.
Mangku Pastika hanya menjelaskan secara gamblang bahwa Desa Adat seharusnya independen dan masyarakatnya bebas untuk menentukan pilihan politik, tidak boleh dipengaruhi oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan tertentu.
Mangku Pastika mengakui memang mereka bukanlah ASN ataupun TNI/Polri yang wajib netral, namun Desa Adat mendapatkan berbagai insentif dari negara berupa Dana BKK (Bantuan Keuangan Khusus) maka seyogyanya tidaklah berpolitik praktis, apalagi seharusnya tidak boleh seorang kepala desa mengarahkan masyarakatnya untuk suatu pilihan politik tertentu.
"Presiden Prabowo sangat setuju jika sejatinya Bali tetap menjaga kelestarian adat dan budayanya tetapi hendaknya tapi tidak boleh malah dijadikan sarana dan komoditas politik," ungkap Mangku Pastika.
Dirinya bahkan heran jika seseorang Presiden Prabowo rela menempuh ribuan kilometer perjalanan dari Papua ke Bali ditengah padatnya kesibukan kenegaraan. "Saya kangen, apakah anda tidak kangen sama saya?," tutur Presiden Prabowo yang notabene sebagai 'konco lawas' nya sesama lulusan Akademi Militer tahun 1974 itu.
Mangku Pastika akhirnya lebih dalam mengetahui betapa kentalnya hubungan Prabowo dengan De Gadjah setelah mendengar pengakuan yang keluar dari Prabowo. Hal inilah yang membuat Mangku Pastika yakin dengan pilihannya setelah mendengar sebuah testimoni dari sahabatnya. "Kalau boleh saya berharap dan berdoa agar De Gadjah bisa memimpin Bali," kata Prabowo seperti yang diungkapkan kepada Mangku Pastika.(BB).
Berita Terkini
Berita Terkini


Berita Terpopuler



