Rentin Membuka Acara Workshop Rabies dan Kesejahteraan Hewan di Kabupaten Bangli
Kamis, 10 Oktober 2024
Dok Humas Bangli
Baliberkarya.com – Bangli. Pemerintah Kabupaten Bangli melalui Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Kabupaten Bangli menggelar acara Workshop Rabies dan Kesejahteraan Hewan pada Kamis, 10 Oktober 2024, di Auditorium Museum Gunung Api Batur. Acara ini diselenggarakan sebagai bagian dari peringatan Hari Rabies Sedunia 2024 dengan tema "Mendobrak Batasan Rabies: Upaya Bersama untuk Perubahan yang Berkelanjutan."
Provinsi Bali, sebagai destinasi wisata utama dunia, masih menghadapi tingginya kasus gigitan anjing. Data dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali menunjukkan bahwa pada tahun 2024, terdapat 44.070 kasus gigitan anjing, dengan 312 orang terkonfirmasi positif rabies. Salah satu penyebab utama tingginya kasus ini adalah rendahnya cakupan vaksinasi akibat banyaknya anjing liar dan kurangnya kesadaran masyarakat.
Dalam sambutannya, Pjs. Bupati Bangli, Dr. Drs. I Made Rentin, AP., M.Si., menekankan bahwa workshop ini adalah langkah penting dalam memperkuat sinergi antara pemerintah dan lembaga non-pemerintah dalam menghadapi masalah rabies. "Masalah rabies ini tidak hanya menjadi perhatian Kabupaten Bangli, tetapi juga seluruh kabupaten/kota di Bali," ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa pemberantasan rabies harus dimulai dari cakupan vaksinasi yang memadai. Jika tingkat vaksinasi melebihi 70% dengan standar vaksin WHO, maka kasus gigitan anjing yang positif rabies dapat ditekan. Selain itu, intervensi seperti sterilisasi dan kastrasi juga diperlukan untuk menjaga stabilitas populasi anjing.
Salah satu langkah kolaboratif yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Bangli adalah bekerja sama dengan Yayasan Bali Animal Welfare Association (BAWA) melalui Program Dewata. Program ini telah menunjukkan efektivitas dalam meningkatkan cakupan vaksinasi dan pengendalian populasi anjing. "Kolaborasi ini akan terus diperluas dengan melibatkan lebih banyak pihak guna memastikan keberhasilan dalam pemberantasan rabies," tambahnya.
Acara ini bertujuan untuk membangun komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi yang kuat antar pemangku kepentingan serta mencari solusi kreatif dan efektif dalam penanggulangan rabies. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari dengan harapan dapat memberikan kontribusi inovatif dalam pemberantasan rabies di Kabupaten Bangli.
Di akhir sambutannya, Dr. Rentin mengucapkan terima kasih kepada Yayasan BAWA dan Four Paws International atas sinergi yang terjalin dalam upaya pemberantasan rabies. "Saya berharap kolaborasi ini dapat berjalan secara berkelanjutan dan mencakup lebih banyak desa di Kabupaten Bangli. Workshop ini diharapkan menjadi awal dari strategi pemberantasan rabies yang lebih efektif dan berkesinambungan," tutupnya.
Acara ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Dirjen PKH Kementerian Pertanian RI, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangli, serta berbagai pemangku kepentingan lainnya. (Rls/BB)