Dipakai 13 Juta Lebih, BI Sebut QRIS Milik Semua Lapisan Dari Mall Sampai Pedagang Kaki Lima

  03 Desember 2021 EKONOMI Denpasar

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Bank Indonesia (BI) Kantor Wilayah Provinsi Bali berharap para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) maupun lembaga keuangan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) agar mengikuti trend perkembangan digitalisasi dalam sistem pembayaran untuk meningkatkan produktivitas UMKM maupun usaha, salah satunya dengan menggunakan sistem pembayaran QRIS.

BI memandang dengan sistem pembayaran digital QRIS ini akan mampu memberi kemudahan bagi pelaku UMKM agar lebih cepat, aman, dan tanpa resiko. Di Bali sendiri, sudah 370 ribu lebih merchan atau pedagang sudah menggunakan digitalisasi untuk bertransaksi.

Asisten Gubernur Bank Indonesia dan Kepala Departemen Kebijakan Sistem Keuangan, Filianingsih Hendarta memaparkan Bank Indonesia targetkan merchant yang mengadopsi transaksi digital QRIS mencapai 12 juta sampai akhir tahun, namun pencapainnya justru melebihi target yakni mencapai lebih dari 13 juta yang didominasi UMKM. Di Indonesia, kata Filianingsih, digitalisasi dimulai dari UMKM dan masyarakat berpenghasilan tetap.

Sementara di Bali, sambung Filianingsih, dukungan BPD Bali dalam sosialisasi QRIS luar biasa. Bahkan sebagai penggerak BPD Bali sempat mendapatkan penghargaan Award oleh BI sebagai penyalur kredit terbanyak. Untuk itu, Ia merasa bangga dengan BPD Bali, karena sudah mendukung UMKM dan bekerja sama dengan BPR untuk menjadikan QRIS sebagai percontohan transaksi digital.

"Penggunaan QRIS di Indonesia justru dimulai dari masyarakat berpenghasilan rendah. Jadi QRIS milik semua lapisan. QRIS ini tujuannya pada dasarnya lebih kepada agar produktivitas meningkat dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Syukur sampai saat ini merchant QRIS sudah mencapai lebih dari 13 juta," ucap Filianingsih saat menjadi keynote speaker acara sosialisasi QRIS untuk UMKM dan BPR di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Art Center Denpasar, Jumat pagi (3/12/2021).

Ke depan, lanjut Filianingsih, nantinya akan ada program kerja sama dengan Kementerian Perdagangan, QRIS akan masuk ke pasar dan mal, karena sangat cocok dengan protokol kesehatan dengan tanpa kontak langsung konsumen dan pembeli.

"QRIS itu bukan masuk di mall saja, melainkan sampai pedagang kaki lima. Di era digitalisasi ini, UMKM tidak harus punya toko, sekarang ini kalau mau jual makanan cukup punya dapur. Mau jualan cukup lewat e commerce. Pembayaran bisa QRIS tanpa tatap muka, tinggal scan QRIS hari ini langsung masuk," terangnya.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Provinsi Bali, Rizki Wimanda menambahkan bahwa QRIS sudah terpasang di mal dan tempat ibadah sehingga lebih memudahkan untuk transaksi bagi masyarakat. Menurut Rizki, setelah melihat respon pelaku UMKM terhadap QRIS yang terus meningkat, Bank Indonesia kini akan terus memantapkan sosialisasi dengan lebih intensif. 

"Seperti yang telah dilakukan BPD Bali, yang patut menjadi contoh, selain memberikan kredit ke UMKM, sosialisasi QRIS terus dilakukan," jelasnya. 

BI Bali, kata Rizki, selama ini gencar melakukan sosialisasi terkait digitalisasi di mall maupun tempat ibadah yang sudah dilakukan secara berkala. Menurut Rizki, meski sudah tercapai target yang ditetapkan, namun pihaknya akan terus melakukan sosialisasi QRIS.

Pihaknya berharap kepada Penyedia Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) agar mampu mencontoh sebagaimana yang dilakukan BPD Bali dalam memberi kredit kepada UMKM dan terus melakukan sosialisasi agar di objek-objek wisata, restoran maupun UMKM menggunakan QRIS.

"Kedepan kita nanti akan tetap melakukan sosialisasi QRIS secara intensif," tutupnya.(BB).