Bengkung, Setelah Beberapa Kali Ditertibkan, Peluncur Kembali Memaksa Warga Untuk Rapid Test

  17 November 2021 PERISTIWA Jembrana

Ket poto: Petugas Polsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk sedang memberi pembinaan kepada peluncur rapid test yang sering mengganggu pengguna jalan

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Jembrana. Setelah beberapa kali di tertibakan oleh petugas, jasa prantara rapid test antigen yang ada di Kelurahan Gilimanuk tetap saja terus beraksi mengejar para pengguna jalan yang melewati jalan tersebut. Hal tersebut kembali dikeluhkan oleh warga.

Para jasa prantara rapid test antigen atau peluncur tersebut berjejer di pinggir jalan menunggu para pengguna jalan yang melewati jalan tersebut. Beberapa juga membawa bendera saat ada pengguna jalan mereka solah-olah mengarahkan ketempat rapid yang mereka tempati.

Selain mengibaskan bendera, juga ada perantara khusus stand by di sepeda motornya untuk mengejar pengguna jalan memaksanya melakukan rapid test ditempatnya mangkal.

Salah satu pengguna jalan bernama Tri asal Kecamatan Negara, dirinya mengaku saat melewati wilayah tempat rapid test tepatnya di sekitar pertamina Gilimanuk, dirinya dikejar dan dipepet dipaksa untuk balik agar mau rapid test di tempat peluncur tersebut.

"Saat saya lewat di beberapa tempat rapid, dan dikejutkan ada orang mengejar dan memepet motor saya, takutnya itu begal, mereka tidak pake helm. Mereka memaksa saya untuk balik agar mau rapid test, setelah dikasi tau bahwa saya sedang membawa pesanan ke pelabuhan, mereka terus memaksa untuk balik. Sehingga saya bilang mau membawa pesana ke Polsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk, mereka pun kembali," terangnya, Selasa (16/11/2021).

Sementara Kapolsek Kawasan Gilimanuk Kompol I Gusti Putu Dharmanatha mengatakan, pihaknya terus berupaya melakukan himbauan secara humanis kepada para perantara rapid test tersebut, bahkan sudah beberapa kali pihaknya melakukan penertiban, akan tetapi masih saja tetap mereka melakukan aksinya.

"Saya terus menghimbau supaya mereka tidak menyetop, mengejar dan memepet pengguna jalan, itu bisa merakibat fatal kepada para pengguna jalan. Saya juga sudah berkoordinasi dengan pihak BPBD dan Satgas Covid-19 Kabupaten Jembrana agar mereka bisa membina para agen rapid test antigen lebih intensif lagi," ujarnya.

Ditempat terpisah Lurah Gilimanuk Ida Bagus Tony Wirahadikusuma saat dikonfirmasi awak media mengatakan, dirinya bersama Bhabinkamtibmas, Satpol PP, Dishub dan Trantib juga sudah sempat turun kelapangan untuk memberikan pembinaan. Rabu (17/11/2021)

"Kami tidak melarang warga mencari rejeki, akan tetapi jangan sampai mengganggu pengguna jalan seperti menyetop, mengejar bahkan memepet, itu bisa berdampak fatal bagi pengguna jalan. Saat ditanya pada saat kita melakukan pembinaan, para peluncur mengaku menawarkan rapid test kepada pengguna jalan yang mau menyebrang disalah satu klinik yang mereka tempati," tutupnya. (BB)