Wujudkan "Tanah Dolar" Jadi Pertanian Organik, Gus Adhi Latih Penyuluh dan Petani Gianyar

  31 Maret 2021 TOKOH Gianyar

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Gianyar. Road show Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh di Kabupaten/Kota di Bali kembali dilanjutkan Anggota Komisi IV DPR RI Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra, S.H.,M.H., (Amatra).

Bimtek yang dilakukan oleh wakil rakyat yang membidangi pertanian, lingkungan hidup, kehutanan dan kelautan kali ini dilakukan di Kabupaten Gianyar di The Royal Pita Maha, Taman Dedari, Kabupaten Gianyar, Rabu (31/3/2021). 

Selain dihadiri Anggota Komisi IV DPR RI Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra, S.H.,M.H., (Amatra), Bimtek ini dihadiri pula Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan Ir. Sumadi Noor, M.Si., Perwakilan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bali Dr. I Gusti Komang Dana Arsana, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar I Made Raka, pembicara Ketua Forum Petani Muda Bali Petani Muda Keren AA Wedhatama, Direktur Utama PT Bali Sri Farm Organik IB Gede Arsana dan narasumber lainnya.

Bimtek di Gianyar yang mengangkat materi "Meningkatkan Peran Petani Muda dalam Mendukung Ketahanan Pangan, Melalui Budidaya Organik Padi dengan Metode SRI" ini diikuti sebanyak 60 peserta, diantaranya 10 orang penyuluh dan 50 orang petani dari berbagai daerah di Gianyar.

SRI atau System of Rice Intensification merupakan teknik budidaya padi yang mampu meningkatkan produktivitas padi dengan cara mengubah pengelolaan tanaman, tanah, air dan unsur hara. Secara berkelanjutan, metode ini akan memberikan efek baik pada kelestarian lingkungan dan alam. 

Anggota Komisi IV DPR RI Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra, S.H.,M.H., (Amatra) yang akrab disapa Gus Adhi mengatakan Bimtek ini dalam rangka meningkatkan interaksi penyuluh dan petani serta meningkatkan kualitas penyuluh dan petani. 

Untuk di Gianyar, Gus Adhi melihat potensi pertanian organik sangat besar apalagi disinergikan dengan pariwisata baik dalam hal produk pertanian organik diserap industri pariwisata maupun dengan mengemas pertanian organik menjadi agrowisata. Gus Adhi menegaskan pertanian harus maju, mandiri, modern. 

"Pertanian tidak boleh kendor. Saya melihat di beberapa subak, di tanah dolar ini kita bisa menghasilkan pertanian organik. Harapannya di Gianyar jadi daerah dolar dan lumbung padi yang sehat," ucap Gus Adhi kepada para peserta Bimtek.

Anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali ini menjelaskan bahwa di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini sektor pertanian sangat menjanjikan dan mampu memberikan arti pada kehidupan dan masa depan kelak. 

"Mari kita wujudkan ketahanan pangan, jangan tinggalkan pertanian sebab pertanian lahan emas dalam meraih kesejahteraan," jelas politisi Golkar asal Kerobokan, Badung ini.

Politisi ramah dan dermawan itu mengungkapkan di luar negeri pertanian identik dengan orang kaya. Tapi ironisnya di Indonesia bicara pertanian identik dengan kemiskinan. Untuk merubah itu, kata Gus Adhi kata kuncinya adalah bentuk klaster-klaster pertanian dimana satu klaster minimal 1 hektar untuk bisa mendekati kesejahteraan.

"Kesejahteraan baru muncul kalau satu klaster luasnya 5 hektar. Bali punya subak dan potensial dalam percepatan kesejahteraan petani melalui subak. Kalau itu dilakukan baru Bali bisa melampaui daerah lain," ungkap Gus Adhi yang juga Ketua Depidar (Dewan Pimpinan Daerah) SOKSI (Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia) Provinsi Bali ini.

Sementara, Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan Ir. Sumadi Noor, M.Si., dalam sambutannya berharap bimtek ini mampu mewujudkan agar semua peserta menjadi terampil pertanian organik. Setelah menyelesaikan kegiatan bimtek ini, peserta diharapkan harus dapat mengimplementasikannya sehingga menjadi petani yang maju, mandiri dan modern.

Baginya, dalam kondisi Covid 19 yang masih belum reda ini, pertanian tidak boleh berhenti, namun harus kreatif dan produktif. Pertanian juga harus Maju Mandiri dan Modern. Ia berharap tugas para penyuluh pertanian dan aparat pertanian lainnya untuk terus memberikan motivasi dan membangkitkan kesadaran petani untuk menggunakan bahan-bahan organik dalam melaksanakan usaha tani

"Maju Terus, Pantang Mundur. Harapan kita bersama bimtek ini tidak berhenti disini saja harus ada keberlanjutan yang komprehensif, perlu pembinaan, pendampingan dan pengawalan serta monitoring terus menerus dari berbagai pihak yang terkait,” harap Sumadi.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar I Made Raka, mengapresiasi Bimtek ini sebagai upaya untuk mendukung menjaga ketahanan pangan. Ia berharap peserta pelatihan bisa mengikuti Bimtek ini dengan sungguh-sungguh dan menggetoktularkan ilmu yang didapat dari Bimtek ini.

Kami berharap kegiatan ini terus dilakukan dan Gianyar semoga mendapat prioritas," harap Raka.

Sebelumnya Bimtek digelar di Badung dengan materi pengolahan lahan dan bagaimana menggunakan Alsintan (alat mesin pertanian). Di  Denpasar dengan materi urban farming, hidroponik. Di Karangasem dengan materi peternak unggul dan peternakan sapi. 

Bimtek Jembrana mengambil materi budidaya kakao dari hulu ke hilir. Untuk Bimtek di Gianyar dengan materi pertanian organik ini menjadi rangkaian Bimtek terakhir yang digelar Gus Adhi bersama BBPP Ketindan di lima kabupaten/kota di Bali.(BB).