Menko Luhut: Pintu Masuk Wisman ke Bali Segera Dibuka Setelah 2 Juta Warga di Vaksin Agar Terbentuk "Herd Immunity"

  26 Maret 2021 EKONOMI Badung

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Nusa Dua. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan menegaskan selama 14 bulan dunia dilanda dilema dalam menghadapi permasalahan kesehatan dan penurunan pertumbuhan ekonomi karena pandemi Covid 19. 

"Indonesia pun tidak luput dari masalah ini salah satunya karena jumlah wisatawan asing merosot tajam," ucap Menko Luhut saat membuka Forum Investasi Bali di Nusa Dua, Bali, Jumat (26/3/2021). 

Untuk memperbaiki keterpurukan sektor pariwisata khususnya di Bali ini, Kemenko  Marves bersama dengan Bank Indonesia serta beberapa kementerian/lembaga terkait mengelar sebuah Forum Investasi. Kegiatan ini dihadiri oleh Menkominfo Johnny G. Plate, Wamenparekraf Angela Tanusudibjo, Wamen II BUMN Kartiko Wirjoatmodjo, 6 Duta Besar dan Wakil Duta Besar negara-negara pemasok turis internasional terbanyak ke Indonesia serta para pelaku UMKM. 

"Tujuannya adalah untuk menunjukkan kesiapan Bali dalam menghadapi kondisi new normal serta mengundang investor untuk berinvestasi di Bali," jelasnya.

Menyinggung tentang aturan pelarangan masuknya wisatawan asing ke Indonesia, Menko Luhut mengatakan bahwa saat ini pemerintah masih melarang wisatawan mancanegara untuk masuk ke Indonesia.  

"Tapi peraturan itu lagi kita evaluasi karena sekarang ini kita upayakan sampai bulan depan kita sudah bisa melakukan vaksinasi kepada 1,8 juta orang atau dekat 2 juta dan Bulan April-Mei kita bisa tambah 1 juta orang sehingga Bulan Juli harapan kami sudah terbentuk herd immunity (kekebalan kelompok) dan Bali jadi green zone," kata Menko Luhut. 

Dengan terbentuknya herd immunity, Menko Luhut berharap Bali dapat segera membuka akses untuk wisatawan asing meskipun kunjungan wisatawan domestik juga didorong penambahannya. Belajar dari dampak pandemi ini, pemerintah, lanjut Menko Luhut membuat kebijakan untuk melakukan diversifikasi ekonomi agar ekonomi Bali lebih tahan terhadap goncangan. 

"Kita siapkan kebijakan jangka pendek dan jangan menengah untuk mengembangkan ekonomi Bali dari sektor Industri Kreatif, pendidikan tinggi, energi terbarukan, pertanian dan wisata kesehatan," terang Menko Luhut. 

Dan untuk mencapai tujuan tersebut, Menko Luhut menegaskan bahwa pemerintah membuka peluang investasi dari negara-negara sahabat. Di sisi lain, dia juga mengatakan bahwa pemerintah juga akan mulai mengkaji pemberlakuan visa 5 tahun bagi warga asing. 

"Setelah kita melakukan kajian, kita akan memberlakukan kebijakan ini dalam waktu dekat supaya dapat mendorong pertumbuhan sektor pariwisata misalnya dengan adanya work from Bali," pungkasnya. 

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Gubernur BI Dodi Budi Waluyo mengatakan bahwa Bank Indonesia BI melihat prospek ekonomi sektor pariwisata akan membaik pada tahun 2021. 

"Hal ini kami lihat karena vaksinasi yang telah dan sedang kita lakukan karena negara dengan vaksisnasi akan lebih cepat pulih ekonominya," katanya. 

Deputi Dodi memperkirakan bahwa dengan strategi vaksinasi yang dilakukan oleh pemerintah saat ini dalam kuartal pertama tahun 2022 akan terbentuk imunitas kelompok.  

"BI berkomitmen untuk membantu mempromosikan investasi, perdagangan dan sektor pariwisata," sambungnya. 

Menyambung pernyataan Menko Luhut, Gubernur Bali Wayan Koster sebagai tuan rumah acara meminta dukungan pemerintah pusat agar program vaksinasi terus dilanjutkan.

"Kami berharap pada Bulan Juli 2021 ada 2,5 hingga juta dari 4,5 juta penduduk Bali selesai divaksin agar pada bulan tersebut kami sudah dapat menerima kunjungan wisman," pintanya. 

Diapun mengungkapkan bahwa pemerintahnya telah menyiapkan tiga zona hijau yakni Ubud, Nusa Dua dan Sanur yang ditargetkan selesai divaksinasi pada April 2021 dapat menerima wisman pada Bulan Juli 2021," jelas Gubernur.(BB).