Mantap! Tampil Virtual di Denfest, Kroncong Jancuk Kembangkan Relasi Lewat Bermusik

  24 November 2020 HIBURAN Denpasar

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Group band Kroncong Jancuk merupakan band yang memadukan musik tradisional menjadi garapan musik yang cukup apik.

Dalam agenda Denpasar Festival Ke-13 Tahun 2020 Kroncong Jancuk tampil secara virtual, dan bisa disaksikan melalui chanel youtube Kreativi Denpasar. 

Pada agenda Denfest creative talk, Selasa (24/11) Kroncong Jancuk hadir yang dapat disaksikan di chane youtube kreativi. Pentolan  band Kroncong Jancuk, Gede Phaii bersama dua personel band berbincang tentang perjalan karir band yang beranggotakan Diah (vokal), Yoga Tomcat (ukulele cak), Eka panju (lukulele cuk), Mang Pur ( bas), Gus Bajra (airphone), Ngurah godel (kendang) dan Eka Saputra (drum). 

Mendapatkan ruang ekspresi yang sangat baik di ajang Denfest tahun ini. Pada tahun-tahun sebelumnya juga sering terlibat dalam pagelaran Denfest. Menurut Gede Phaii di tengah masa pandemi saat ini tidak saja para musisi yang terdampak, namun juga masa ini dirasakan hampir diseluruh dunia. 

"Namun situasi ini tidak membuat sebuah keluhan bagi kami, namun harus terus menjawab dengan adaptasi serta terus membuka ruang relasi lewat bermusik," ujarnya.

Dari awal terbentuk Kroncong Jancuk pada Tahun 2017 terus melakukan pengembangan relasi hingga saat ini. "Dari awal terbentuk dan tiga bulan kemudian kami mampu melakukan relasi serta memiliki penggemar tersendiri," ujar Phaii. 

Tidak murni pada garapan musik kroncong, namun kami padukan musik tradisional yang mampu diterima khalayak banyak. Awalnya kami memiliki kegelisahan akan keberadaan musik tradisional yang tersudut dan mulai ditinggalkan. 

Dari fenomena ini kami bersama meramu dengan apik, niscaya akan menjadi menarik dan terasa asik. Terus merambah tidak saja membuka relasi dengan kalangan siswa sekolah, namun juga kami merambah dunia digital melalui akun youtube. 

"Seperti pelaksnaan Denfest tahun ini yang bisa disimak melalui online dan ofline. Online tentu saja merambah digital dan memungkinkan penyebarluasan informasi," ujarnya. 

Lebih lanjut dijelaskan Phaii bahwa salah satu garapan Kroncong Jancuk yakni lagu "Mejangeran" mampu meraih anugrah musik kentemporer terbaik. "Kami juga memiliki harapan besar dari Gedung Dharma Negara Alaya yang mampu memfasilitasi kami sebagai musisi dan juga seniman lainnya untuk berekspresi," imbuhnya.

Terlebih saat ini Denfest kembali digelar secara online maupun ofline. "Secara online yang tentunya belum menjadi hal yang terbiasa bagi kami, tidak adanya interaksi saat bermusik. Namun langkah ini sangat baik memberikan nafas baru di tengah pandemi, yang membuat kami harus terus berproses dan jujur dalam berkarya," tuturnya.

Harapan kedepan setelah pandemi berakhir pelaksanaan Denfest bisa dilakukan secara ofline dan online, adanya interaksi dan semua kalangan bisa mengakses.(BB)