Program KUR Mesti Dibarengi Penyiapan Pasar

  15 Mei 2016 EKONOMI Denpasar

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com. Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) merupakan instrumen pe- merintah untuk mendorong perpu- taran ekonomi pada usaha mikro. kecil, dan menengah (UMKM). KUR akan terserap dengan baik selama pelaku UMKM bisa ber- produksi dan berekonomi. Namun yang dikhawatirkan, KUR justru hanya membantu keuangan sesaat tanpa didukung oleh perputaran ekonomi yang baik.
 
"Maka pemerintah, baik pusat maupun daerah harus memperha- tikan hasil penjualan dari produksi UMKM yang memanfaatkan KUR, memang menguntungkan di pasar." ujar anggota Komisi II DPRD Bali, A. A. Ngurah Adhi Ardhana di Denpasar. belum lama ini.
Pasalnya. lanjut Adhi, daya beli masyarakat khususnya di Bali saat ini tengah menurun. kendati kondisi perekonomian. baik dari segi pertumbuhan maupun inflasi tergolong baik. Pihaknya melihat masyarakat masih takut mengelu- arkan uang karena adanya isu kri- sis ekonomi secara global. Padahal tanpa mereka berbelanja, maka perekonomian akan berhenti.
 
"Walaupun produksi bisa murah karena dibantu oleh pemerintah, tapi kalau masyarakat tidak di- dorong untuk berbelanja tentu percuma," jelas politisi dari dapil Denpasar ini.Lebih luas lagi Adhi melihat adanya ketiinpangan yang sangat besar dalam penguasaan perekonomian di Bali dari pihak luar Bali. Itu artinya ada kemungkinan capital flight ke luar pulau dewata. Apa- bila ini terjadi. tentu akan menjadi suatu kerugian besar bagi pemerintah. khususnya provinsi yang sudah berhasil menjaga pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata Nasional dan menekan inflasi.
 
"Ternyata dana tersebut tidak berputar di Bali, sehingga imp- likasinya ya...orang Bali itu lama- lama seperti tikus yang mati di lumbung padi. Ini harus dicermati, lalu dilakukan kebijakan yang baik. Jadi KUR salah satu instrumen untuk mendorong itu. Cuma pemerintah harus tetap menjaga pasar," paparnya.
 
Wakil Ketua DPRD Bali, Nyoman Sugawa Korrv mengatakan, KUR baru akan memberi dampak pada pemberdayaan ekonomi rakyat kalau bunganya 6 atau 7 persen. Menurutnya. bunga KUR yang saat ini 9 persen masih tergolong tinggi. "Bunga diturunkan, prosedur dipermudah. Zaman Bimas Inmas (Bimbingan Massal dan Identifikasi Massal untuk Para Petani - red) itu bunganya 6 persen." jelasnya.
 
Sementara itu. Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali I Dewa Nyoman Patra. S.H.. M.H. mengatakan pelaku UMKM justru tidak terlalu terpengaruh dengan adanya krisis ekonomi global. Apalagi dengan adanya KUR. malah menaikkan semangat mereka khususnya para generasi muda untuk berwirausaha. Salah satu indikatornya terlihat dari berbagai pameran UMKM. kini sudah ban- yak didominasi anak muda.
 
"Tahun depan katanya bunga KUR akan turun jadi 7 persen, dengan begitu mudah-mudahan akan menjadi semangat lagi, akan lebih banyak lagi tumbuh anak-anak muda se^agai pelaku wirausaha. Kalau sudah banyak masyarakat bekerja kan pengang- guran berkurang otomatis kes- ejahteraan meningkat," ujarnya. (bb)