Tragedi Sungai Gelar, Kabar Dua Remaja Terseret Arus Telah Ditemukan
Selasa, 01 Oktober 2024
Ket foto : Basarnas dan warga serta Babinsa evakuasi korban di bekas Obyek Wisata Batu Perahu
Baliberkarya.com - Jembrana. Tragedi mengguncang warga Jembrana, Bali. Dua remaja, DAH (14) dan RFZ, dilaporkan tewas terseret arus Sungai Gelar pada Selasa (30/9/2024). Keduanya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia setelah dilakukan pencarian intensif.
Dewa Putu Hendri Gunawan, Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Jembrana, membenarkan kabar duka tersebut. "Korban pertama ditemukan di sebelah timur sebuah vila sekitar pukul 00.20 WITA, sedangkan korban kedua ditemukan sekitar 3 kilometer dari lokasi sepeda motor mereka diparkir, pada pukul 09.00 WITA. Keduanya telah dibawa ke Rumah Sakit Negara," ujarnya. Selasa (01/10/2024).
Wayan Wisada, Ketua Pokdarwis Gelar, menjelaskan bahwa pencarian dilakukan secara intensif oleh warga dan tim gabungan. "Korban pertama ditemukan di sungai Tibu Kiang Jegu, kakinya tersangkut ranting pohon yang hanyut. Sementara korban kedua ditemukan di bekas obyek wisata Batu Perahu, hanya terlihat kakinya saja," terangnya.
Proses evakuasi kedua korban sempat mengalami kendala karena kondisi arus yang deras dan adanya kayu besar yang menutupi tubuh korban. Namun, berkat kerja keras tim gabungan, kedua jenazah berhasil dievakuasi dalam kondisi utuh.
Menanggapi kejadian ini, Perbekel Batuagung, I Nyoman Sudarma, mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas berenang di Sungai Gelar selama kondisi cuaca masih buruk. "Kami mengimbau masyarakat untuk sementara tidak mandi di sungai karena debit air masih tinggi dan berpotensi membahayakan," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, Warga sekitar wilayah Wisata Sungai Gelar Banjar Palungan Batu, Desa Batuagung, Jembrana dihebohkan penemuan sepeda motor misterius yang pemiliknya tidak ada di tempat saat kejadian cuaca hujan lebat dan air sungai meluap, warga menduga pemilik sepeda motor tersebut hanyut.
Informasi yang didapat pemilik sepeda motor tersebut berasal dari Desa Pengambengan berinisial DAH bersama temannya berinisial RFZ yang diketahui berumur 13 dan 14 tahun. saat diperiksa oleh petugas, handphone pemilik sepeda motor tersebut ditemukan di jok sepeda.