Sangat Diminati Wisatawan, Kutus Kutus Booth dan Spa Kini Hadir di The Keranjang Bali
Sabtu, 11 Februari 2023
Foto: Owner Kutus Kutus Bambang Pranoto (mengangkat tangan) bersama CEO PT Kutus Kutus Herbal Riva Effrianti (kanan), Owner The Keranjang Bali Anak Agung Ngurah Aditya (tengah kiri) dan Kabid SDM dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Badung Putu Sukresning (kiri) bersama-sama memotong pita menandai dibukanya secara resmi Kutus Kutus Booth dan Kutus Kutus Spa di Pusat Oleh Oleh The Keranjang Bali, d
Baliberkarya.com-Denpasar. Kutus Kutus Tamba Waras merupakan produsen minyak herbal yang berdiri sejak tahun 2013 yang didirikan Servasius Bambang Pranoto sebagai penemu sekaligus selaku ownernya. Hingga kini terus berinovasi untuk memperluas produk-produk ke seluruh Indonesia, salah satunya memperluas ke dalam segala platform jual beli konvensional termasuk juga di Bali sebagai destinasi pariwisata internasional yang memiliki Pusat Oleh Oleh Bali tersohor di Bali.
Lantaran banyak diminati wisataaan sebagai buah tangan, Kutus Kutus Tamba Waras (selanjutnya disebut Kutus Kutus) memberi nuansa baru untuk para pengunjung dan wisatawan dengan menghadirkan Kutus Kutus Booth dan Kutus Kutus Spa di Pusat Oleh Oleh Bali, The Keranjang Bali, Jl. By Pass I Gusti Ngurah Rai No. 97, Kuta, Badung, Bali, Sabtu (11/2/2023).
Hadir dalam acara tersebut Kabid SDM dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Badung Putu Sukresning yang mewakili Kadis Pariwisata Badung Nyoman Rudiarta dalam menyampaikan sambutannya beserta undangan lainnya.
Selain bisa mendapatkan berbagai macam oleh-oleh khas Bali dan pertunjukan live music, pembagian doorprize dalam acara Grand Launching Kutus Kutus Booth dan Kutus Kutus Spa ini pihak Kutus Kutus bekerja sama dengan The Keranjang Bali untuk mempromosikan produk herbal asli Indonesia yang banyak memberi manfaat dan dapat dijadikan produk oleh-oleh khas Bali bagi wisatawan.
Bambang Sartono mengaku alasan Kutus Kutus bersinergi dengan The Keranjang dengan tujuan untuk kemajuan dua belah pihak. Baginya, untuk bisa maju bukan untuk saling bersaing tapi dalam kerangka saling mendukung.
“Seperti suami istri kalau berpartner itu harapannya maju bersama. Karena beliau (AA Ngurah Aditya) adalah outlet, saya adalah produsen. Kalau outlet dan produsen bekerja sama akan menghasilkan keuntungan yang luar biasa bagi keduanya,” ucap Bambang Sartono didampingi CEO PT Kutus Kutus Herbal Riva Effrianti, Anak Agung Ngurah Aditya selaku owner The Keranjang Bali usai acara pemotongan pita di Kutus Kutus Booth.
Lebih jauh Bambang Sartono yang dikenal berjiwa nasionalis ini menjelaskan meski produk Kutus Kutus telah beredar di seluruh dunia, namun terkait strategi bisnis yang dijalankan Kutus Kutus seperti filosofi air yang mengalir begitu saja. Baginya, Pulau Bali masih menjadi magnet bagi wisatawan nusantara maupun mancanegara sebagai pangsa pasar produknya.
“Kalau saya mengambil seperti air. Apa yang terjadi, itu yang akan kita jalani. Kami yakin bahwa Bali adalah tujuan wisata dunia yang sampai sekarang tidak bisa tergeser oleh siapapun. Maka dari itu, kalau kita datang dari airport (Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai) yang pertama kita lihat, Keranjang kan? Sekarang tinggal bagaimana, ikan yang menuju ke Denpasar itu kita jaring sebelum kemana-mana masuk ke The Keranjang,” terang Bambang Sartono sambil tersenyum.
Sementara, Owner The Keranjang Bali Anak Agung Ngurah Aditya menyambut antusias kolaborasi pihaknya dengan Kutus Kutus dan berharap kerja sama ini akan saling memberikan manfaat dan keuntungan satu satu sama lainnya. Pihaknya sebagai outlet oleh-oleh di industri ini ingin sebanyak-banyaknya mencari kolaborasi untuk mencari kelengkapan produk yang bisa dijual terhadap tamu atau pengunjung wisata yang datang pada outletnya.
"Puji syukur dan kebanggaan kita juga, siapa yang tidak tahu Kutus Kutus? Sudah di kancah internasional dikenal, maupun dengan kekuatan reseller-nya di Indonesia saja kurang lebih 50 ribuan orang, itu tentu dalam hubungan ini akan saling menguntungkan,” kata Aditya optimis.
Tentang Minyak Kutus Kutus
Servasius Bambang Pranoto adalah penemu ramuan minyak Kutus Kutus dan pemilik perusahaan PT Kutus Kutus Herbal yang memproduksi minyak Kutus Kutus. Ramuan minyak Kutus Kutus terbuat dari campuran 69 jenis rempah-rempah. Nama Kutus Kutus berasal dari Bahasa Bali, yang berarti delapan delapan.
Angka delapan dinilai sebagai bentuk angka yang unik, sempurna, dan menyerupai simbol infiniti yang berarti tanpa batas dan simbol kebaikan dalam bahasa Tionghoa. Ramuan minyak Kutus Kutus ditemukan Bambang Pranoto pada tahun 2011, ketika kedua kakinya lumpuh akibat terjatuh di pematang sawah saat memikul kentang seberat 10 kilogram.
Meski sudah berobat ke dokter, kedua kaki Bambang Pranoto tak kunjung sembuh, sehingga dia nyaris putus asa. Inspirasi membuat ramuan dari berbagai tanaman herbal dan rempah-rempah kemudian muncul saat dirinya bermeditasi. Bambang Pranoto lalu membuat minyak balur atau gosok berdasarkan resep leluhur.
Ia menyebut resep leluhur yang digunakannya sebagai konsep pohon kehidupan, yang terdiri atas tujuh unsur dari tujuh tanaman. Bambang Pranoto terbiasa dan akrab dengan dunia herbal dan jamu-jamuan sejak tahun 1988, kemudian belajar secara otodidak bagaimana cara meracik minyak dengan mengikuti proses pembuatan dari warisan kebudayaan beberapa daerah dan mempelajari penyembuhan tradisional dari alam.
Racikan minyak yang dibuatnya terbukti berkhasiat mengobati kakinya yang lumpuh sehingga sembuh dalam tiga bulan. Setelah itu, Bambang Pranoto melakukan riset selama satu tahun, dari tahun 2012 hingga tahun 2013, untuk menemukan racikan minyak balur yang aromanya pas, tidak berbau, dan mudah meresap. Setelah mendapatkan aroma yang pas, Bambang Pranoto kemudian memproduksi 500 botol minyak Kutus Kutus, namun tidak ada satu pun yang laku pada saat itu.
Bambang Pranoto lalu menunjuk seorang distributor untuk memasarkan minyak Kutus Kutus, sedangkan dirinya fokus mengurusi produksi. Distribusi dilakukan melalui media sosial. Pada Oktober 2014, Bambang Pranoto melakukan pertemuan pertama secara tatap muka dengan para reseller Kutus Kutus, setelah selama ini mereka hanya berkomunikasi melalui Facebook.
Perjalanan bisnis minyak Kutus Kutus sempat tidak berjalan baik, setelah produk dan jaringan bisnis distribusinya sempat dibajak oleh mitra distributor kepercayaannya. Akhirnya, Servasius memutuskan untuk menata kembali jaringan distribusinya dan menangani langsung penjualan. Setelah pemasaran dipegangnya, angka penjualan minyak Kutus Kutus terus bergerak naik secara signifikan.
Pada 8 Desember 2018, Bambang Pranoto kemudian mendirikan pabrik Kutus Kutus, melalui perusahaan Tamba Waras, di Jalan Darmagiri No 88, Desa Bitra, Gianyar, Bali. Lokasi pabrik adalah bekas restoran Mango Lango dan Studio Music Banjar Teratai Capung, yang digunakan Servasius selama 12 tahun sebelum memproduksi Kutus Kutus. Pabrik berdiri di atas area lahan seluas 2.800 meter persegi dan tahun 2019 memperkerjakan 200 orang karyawan.
Setelah lulus kuliah Teknik Elektro di Universitas Satya Wacana, Salatiga, Bambang Pranoto kemudian bekerja di Philips Jakarta dengan jabatan terakhir executive staff. Ia selanjutnya berhenti kerja dan memutuskan untuk menggeluti dunia seni musik dan perfilman. Pada tahun 2002, dia pindah ke Desa Bona, Gianyar, Bali. Berkat ide brilian Bambang Pranoto, Kutus Kutus kini mengepakkan sayap bisnisnya di sektor perhotelan, vila, restoran, spa dan stasiun radio.(BB).