Kapolres Jembrana Atensi Khusus terhadap Narkoba dan Terorisme
Rabu, 12 Juli 2017
Baliberkarya.com
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Jembrana. Tingginya kasus narkoba di Bali termasuk di Jembrana serta meningkatnya aksi terorisme dengan menjadikan polisi sebagai sasaran teror menjadi perhatian serius Kapolres Jembrana.
Terlebih Jembrana merupakan pintu masuk Bali melalui jalur darat, diperlukan kewaspadaan bagi anggota polisi dalam melaksanakan tugas termasuk masyarakat.
Kejahatan narkoba dan terorisme merupakan atensi khusus dari pihak kepolisian termasuk Polres Jembrana sesuai intruksi dari Kapolda Bali Irjen Pol Petrus R Golose.
BACA JUGA:
Hal tersebut disampaikan oleh Kapolres Jembrana AKBP Priyanto Priyo Hutomo kepada anggota Polsek Mendoyo dan tokoh masyarakat di Kecamatan Mendoyo saat melakukan kunjungan kerja di Polsek Mendoyo, Rabu (12/7/2017).
Lanjut Kapolres Jembrana, dua bentuk kejahatan ini menjadi perhatian serius karena menjadi kejahatan transnational organize crime.
"Narkoba ini telah membunuh 50 orang setiap harinya karena itu narkoba harus diberantas,” tegas Kapolres.
Dia mengingatkan anggotanya untuk tetap memiliki integritas dan tidak menggunakan narkoba, menjadi contoh pada masyaraat. Karena apabila apratnya sudah berintegritas maka, penegakan hukum akan lebih mudah dilakukan.
”Lakukan penegakan hukum, jadi harus banyak upaya penangkapan. Disamping itu tindakan-tindakan sosialisasi yang dilakukan fungsi lain juga diintensifkan,” ujarnya.
Sebagai wilayah yang paling barat di Pulau Bali ini, dimana menjadi pintu masuk melalui darat harus dilakukan pengamanan ketat. Karena bisanya, seperti kasus-kasus yang diungkap Polda Bali narkoba masuknya dari pelabuhan menggunakan sistem control dilevery.
Demikian halnya kejahatan terorisme menurutnya telah dibentuk satgas Counter Transnational Organized Crime (CTOC) di Polda Bali untu pemberantasan kejahatan transnasional dan konvensional.
"Khsusus untuk kejahatan terorisme satgas ini bekerjasama dengan Densus 88 untuk melakukan penyelidikan,” imbuhnya.
Dengan dibentuknya satgas ini yang melakukan penyelidikan melalui IT, stakeholder yang lain mulai dari kepolsiain, TNI dan pemerintah daerah melakukan pengamanan manual dengan pemeriksaan rutin setiap kamar kos untuk mengantisipasi masuknya pelaku kejahatan.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolres juga menyinggung kejahatan lain, yakni masalah geng motor yang melakukan tindak kriminal.
"Apabila ada anak anggota polisi yang jadi anggota geng motor, maka kapolres dan anggotanya yang memiliki anak anggota geng motor yang akan dipanggil ke Polda Bali. Tidak tahu hukumannya apa. Kita harus saling mengingatkan agar menjaga anak-anak kita tidak ikut dalam geng motor apalagi melakukan tindak criminal,”tegasnya.(BB)